Kamis, 17 September 2015

STR Registrasi Tenaga Kesehatan

Berikut ini link untuk Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO 161/MENKES/PER/I/2010

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/Permenkes161-2010.pdf




Iropin Sumut

Struktur Organisai Badan kepengurusan Ikatan Refraksionis Indonesia (IROPIN) Cabang Sumut

Jumat, 11 September 2015

BENEDICT OPTICAL MELAYANI PESERTA BPJS

Anda mempunyai keluhan kurang jelas atau kabur melihat jauh dan dekat ...? serta anda mempunya kartu BPJS. BPJS bekerjasama dengan BENDICT OPTICAL dalam melayani pengadaan kaca mata BENEDICT OPTICAL adalah salah satu mitra BPJS untuk wilayah Siantar - Simalungun - Tobasa - Samosir. BENEDICT OPTICAL beralamat di Jln Patuan Nagari No 17 Parluasan Pematang Siantar.

Prosedure Pengambilan kacamata
  1. Peserta mendatangi faskes I ( Puskesmas atau Klinik Umum) untuk meminta rujukan ke RS (poli klinik mata) yang sudah di tunjuk oleh BPJS.
  2. Peserta mendatangi Poli Klinik Mata untuk di periksa oleh Dokter Specialis Mata.
  3. Peserta kembali mendatangi Loket BPJS untuk melegalisasi Resep ukuran Kaca mata.
  4. Peserta mmbawa Surat Rujukan, Foto copy Kartu Peserta BPJS dan KTP, Resep ukuran Kacamata serta Surat Eligibilitas dari BPJS.
Datang ke Benedict Optical dengan membawa ke empat berkas tersebut.

Pelayanan kesehatan yang dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah sesuai dengan prosedur pelayanan dan sesuai dengan indikasi medis. Pengobatan mata dengan laser, saat ini belum dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan, hanya yang kacamata + lensa yang dapat dijamin oleh BPJS. Nilai kacamata + lensa yang dijamin oleh BPJS Kesehatan sebagai berikut:
Kelas I  = Rp 300.000,-
Kelas II = Rp 200.000,-
Kelas III = Rp 150.000,-

Ukuran kacamata yang dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah minimal 0.5 Dioptri untuk lensa spheris dan 0.25 Dioptri untuk lensa silindris. Kacamata dapat diberikan maksimal 1 kali dalam 2 (dua) tahun. Penggantian lensa maksimum 1 kali dalam 2 (dua) tahun dan untuk penggantian bingkai maksimum 1 kali dalam 3 (tiga) tahun.


Daftar Faskes BPJS Pematang Siantar - Simalungun

http://infoberita2014.blogspot.co.id/2015/01/daftar-faskes-bpjs-pematangsiantar-simalungun.html

Kamis, 10 September 2015

BENEDICT OPTICAL MELAYANI BPJS

Dalam rangka mensukseskan program pemerintah untuk mengurangi angka kebutaan di Indonesia, Benedict Optical menyediakan pelayanan gratis pemeriksaan mata untuk kelainan refraksi dan pemeriksaan dasar kelainan organik.
Benedict Optical juga melayani peserta BPJS.

Benedict Optical beralamat
Jln Patuan Nagari No 17 - Parluasan Pematang Siantar - Sumut

Cara Memakai Kontak Lens

Memakai lensa kontak yang benar harus selalu merujuk pada cara memakai lensa kontak yang direkomendasikan oleh produsen, ahli optic (optician) dan dokter. Berikut beberapa petunjuk cara memakai lensa kontak yang benar :
1.       Lakukan semua petunjuk dan saran pemakaian lensa kontak dari produsen, optician dan dokter.
2.     Sebelum memakai lensa kontak, cuci tangan dengan sabun dan air sampai bersih lalu keringkan pakai handuk.
3.     Periksa dan pastikan lensa kontak tidak terbalik
4.    Biasakan memakai lensa kontak dari mata kanan supaya tidak tertukar
5.     Lensa kontak harus selalu dalam keadaan basah, saat dipakai maupun saat disimpan pada tempatnya.
6.    Setelah dipakai, lensa kontak harus dibersihkan dan dicuci dengan menggunakan larutan pembersih.
7.     Bersihkan juga tempat lensa kontak dengan larutan pembersih dan ganti setiap 3 bulan sekali.
8.     Gunakan lensa kontak sebelum make-up dan melepaskannya sebelum menghapus make-up.
9.    Kacamata cadangan harus selalu dibawa untuk berjaga-jaga
Beberapa Larangan Dalam Memakai Lensa Kontak
Selain petunjuk dan saran yang direkomendasikan oleh produsen ataupun ahli optic, ada beberapa larangan dalam memakai lensa kontak yang benar, misalnya :
1.       Dilarang memakai lensa kontak jika mata merah, sakit atau penglihatan buram.
2.     Dilarang menggunakan lensa kontak jika rusak.
3.     Dilarang menggunakan lensa kontak lebih lama dari yang direkomendasikan.
4.    Dilarang memakai lensa kontak yang telah kadaluwarsa (expired).
5.     Dilarang memakai air keran atau air liur pada lensa kontak.
6.    Dilarang menggosok-gosokkan mata saat memakai lensa kontak.
7.     Sebaiknya melepas lensa kontak saat tidur.
8.     Dilarang menggunakan lensa kontak saat berenang kecuali bila memakai kacamata renang.
9.    Dilarang menggunakan lensa kontak milik orang lain.
Dilarang meletakan lensa kontak didekat alat listrik berpotensi menimbulkan panas seperti televisi

Semoga bermaanfaat

MANAJEMEN BAGI PENYANDANG MYOPIA ATAU MATA MINUS

Seringkali kebanyakan para penyandang kelainan refraksi myopia dan para orang tua yang memiliki anak dengan keadaan tersebut bertanya bagaimana mengontrol derajat keparahan yang terus bertambah seiring dengan durasi identifikasi awal. Praktisi mengalami kesulitan dikarenakan tidak ada formula yang pasti sebagai kerangka acuan berpikir untuk berbagi informasi dengan penyandang dan keluarganya. Harapan akan selalu tercipta manakala budaya berpikir positif dan pengembangan penyerapan informasi secara kontinu menjadi landasan praktisi memberikan jawaban sesederhana mungkin agar supaya mudah dicerna.
Prof Madan mohan selaku Kepala pengorganisasian Pusat Klinik mata Dr Rajendra Prasad Pusatdi india dalam uraian penelitiannya di tahun 1983 merilis beberapa hal di antaranya adalah beberapa terapi yang disarankan seperti di bawah ini :

1. Saat baru bangun pagi menyegerakan mencuci muka terutama bagian mata
2. Berjemur saat pagi hari selama 5 menit
3. Senam leher selama 5 menit
4. Latihan mata selama 5 menit meliputi melirikkan mata ke kanan dan ke kiri serta memaju-mundurkan pensil dalam kisaran jarak 40 cm hingga mendekati mata
5. Melakukan pemijatan di sekitar mata, saat terasa lelah dan atau pegal
6. Diet dengan total kalori 2.000dan protein 75 gram. Anda dapat melihat di internet ataupun rumah sakit perihal panduan asupan makanan untuk mensukseskan diet.
7.Pengaturan posisi tubuh dan tingkat pencahayaan ruangan
8 Asupan vitamin A,C, D dan E
Manajemen myopia menjadi penting, tatkala tingkat koreksi lebih dari 6 dioptri, maka secara tidak langsung meningkatkan faktor resiko kelainan di retina.Keadaan ini biasa dikenal sebagai retinopati myopia yang juga dapat memicu kemampuan penglihatan menjadi menurun sebagaimana termaktub dalam beberapa literatur dengan nama mata malas atau amblyopia.
Sebagai salah satu negara teraktif dalam riset, singapura juga masih mengadakan dampak penggunaan obat atropine terhadap myopia jilid 2 hingga saat ini. Adanya indikasi korelasi diantara keduanya menjadikan penelitian ini dikembangkan sebagai salah satu alternatif terapi yang tidak mungkin menjadi terapi utama. Melalui lembaga penerangannya, terdapat beberapa hal yang dapat menjadi bahan masukan dn dicermati secara seksama bagi para praktisi dan penyandang mata minus.
Sebelum melangkah lebih lanjut maka penulis mengajak anda sekalian untuk memahami dan menyamakan pandangan perihal berikut :
1. Penggunaan kacamata untuk penglihatan jauh
Dalam artian kacamata dipakai dalam upaya untuk mendapatkan kualitas penglihatan secara penuh dan konstan, contoh : menonton TV, melihat papan tulis
2. Penggunaan kacamata untuk penglihatan dekat
Di definisikan sebagai kegiatan yang tidak terlalu membutuhkan kwalitas secara penuh , contoh saat berolahraga, melihat pemandangan.
Jadi keduanya dikaitkan dengan kedetailan sesuatu obyek saat kacamata dipakai dan dipilih sebagai sarana rehabilitasi penglihatan bukan pengamatan sebagaimana kabar burung menegaskannya.Manajemen terapi di khususkan pada anak-anak karena yang terjadi sekarang cukup menakjubkan. Progresifitas peningkatan penyandang myopia melompat jauh tinggi dibanding usia lainnya.
1. Myopia rendah
Klasifikasi ditetapkan nilai koreksi dibawah -2.50 Dioptri.Pada dasarnya anak-anak tidak terlalu membutuhkan penglihatan dekatnya seperti membaca, oleh karenanya kebanyakan resep diutamakan untuk penglihatan jauhnya.Kacamata digunakan sepanjang hari karena myopia merupakan sebuah kondisi dimana kemampuan penglihatan menurun dengan keadaan yang tingkat pencahayaannya rendah atau lebih dikenal sebagai fenomena ” akomodasi dengan fokus gela[” dan efek ” myopic shift “. Jika anak-anak merasa penglihatannya tidak terganggu saat bermain di luar rumah,kacamata boleh untuk tidak dipakai dan tak perlu dipaksa.Ini untuk menjaga suasana hatinya tidak merasa terbebani menggunakan alat bantu penglihatan.Hal ini juga diterapkan saat mereka sedang membaca atau kegiatan jarak dekat lainnya ( kira2 30-50 cm ).Pengecualian dilakukan pada anak dibawah 6 tahun dan mengalami koreksi cylinder sebagai nilai koreksi astigmat.
2. Myopia sedang
Nilai koreksi yang termasuk didalam kategori ini dimulai dar -2.50 s/d -6.00 dioptri.Kacamata dipakai sepanjang hari terhadap aktifitas penglihatan jauh dan dekat. Tetapi apabila saat membaca mulai terasa pegal, disarankan dilepas kacamatanya untuk mengurangi dampak kekejangan dan sakit pada organ mata.Bila dia tidak pernah menggunakan kacamata sebelumnya, maka koreksi under sangat disarankan dengan batasan tidak melebihi -0.50 dioptri koreksi aktual.Bila bukan pertama kali, praktisi diharapkan memastikan ukuran yang digunakan sebelumnya tidak over koreksi. Ini disebabkan pemberian koreksi over pada anak-anak amat terkait dengan kekuatan dan kemampuan pemfokusan oleh otot2 di mata. Umumnya terjadi pada anak2 yang tidak kooperatif. Bila anda ragu maka kirim ke dokter spesialis mata untuk dilakukan pemeriksaan dengan tehnik cyclopegik.
Jika ukurannya memang over koreksi, maka ukuran harus diganti sesegera mungkin untuk menghindari faktor resiko tersebut di atas.
- Bilamana koreksi yang diberikan optimal atau underkoreksi – 0.50 Dioptri, kacamata tidak perlu di ganti
- Andai koreksinya under dan lebih dari -0.75 dioptri, disarankan untuk tidak tergesa-gesa mengambil keputusan untuk mengganti kacamatanya. Pertimbangkan pula untuk mengambil langkah membuat kacamata lain dengan ukuran yang lebih tinggi dan atau penggunaan lensa dengan prinsip dasar seperti lensa progresif.Sebagai bahan pertimbangan selayaknya nilai koreksi harus lebih sedikit diturunkan dari nilai aktual.
3. Myopia tinggi
Golongan ini di mulai dari -6.00 dioptri. Pada dasarnya penanganannya sama dengan myopia sedang. Akan tetapi ada beberapa hal tindakan yang mungkin dapat dilakukan sebagai opsi terapi rehabilitasi penglihatan. Beberapa diantaranya adalah sbb :
• Pengenalan untuk menggunakan lensa kontak terutama golongan RGP dan LK keras
• Penggunaan obat tetes yang mengandung kelompok atropine
• Lebih sering melakukan pemeriksaan mata, minimal 2 kali dalam setahun
• Konseling kesehatanmata secara berkala
Sangat penting bagi penyandang untuk mencari pertolongan dan nasehat dari praktisi kesehatan yang dikenal baik dan cakap di bidangnya. Kacamata juga membawa kekurangan secara optis, penampilan dan kosmetik seperti berikut
1. Secara optis
Obyek terlihat lebih kecil sekitar 10 % atau lebih tergantung kemampuan lensa. Efek prisma akan begitu nampak saat melihat samping .
2. Secara penampilan
Lensa terlihat tebal dan berat. Kebanyakan akan menyebabkan kacamata melorot saat digunakan dan meninggalkan rasa sakit di hidung, telinga dan pelipis.Belum lagi bahan frame yang kurang bertoleransi terhadap kadar garam keringat.
3. Secara kosmetik
Efek pembesaran lensa membuat mata tampak kecil, dan kadangkala pembiasan lensa tidak berjalan sebagaimana mestinya.Itu sebabnya membuat pengguna tampak aneh. pemilihan frame dengan diagonal yang tidak besar meupakan alternatif menepikan masalah ini. Penting bagi praktisi untuk memperhitungkan keadaan kacamata saat melorot dengan korelasinya terhadap titik fokus lensa.
Keyakinan dan kepatuhan merupakan kunci sukses utama dalam memanajemen permasalahan penglihatan. jangan pernah merasa malu ataupun marah dengan kondisi yang anda alami. Anda tidak sendiri, banyak orang mengalami hal yang sama dan begitu banyak manusia berempati terhadap kondisi yang anda alami. Asa harus tetap dimiliki sebagai elemen terpenting meningkatkan kualitas hidup.